~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~


Minggu, 01 Agustus 2010

sanggupkah ?

Mampukah aku melangkahkan kakiku
Saat aku berpapasan denganmu
Mampukah aku berdiri tegak saat kau menghampiriku
Mampukah aku bersua saat kau memandangku

Sanggupkah aku menahan rasa ini
Saat kau menatap mataku
Sanggupkah aku menahan air mataku
Saat ku ingat kau yang tlah menggores luka dihidupku
Karena suatu saat kita pasti bertemu

Oh Tuhan
Andai saat itu tiba, kuatkan aku akan siksa batin ini
Karna ku tak yakin, mampu dan sanggupkah diri ini
Menahan Gejolak hati
Amarah, benci, sakit serta rindu di hati

Ya Tuhan!
Aku berusaha semampuku ’tuk menutup tabir rahasia cinta itu
Tapi sungguh ku tak mampu karena Dia lah Cinta Sejatiku
Dan kini dia tlah pergi dariku
Meski ia masih menyimpan rasa sayang dan cintanya untukku
Namun sampai kapanpun aku dan dia takkan pernah bisa bersatu
Dan kumohon hapuskan rasa ini dari hatiku
Sungguh ku tak mau terpuruk dalam dunia semu

kerinduan

mengingat bayangmu yang jauh
pada waktu yang kian sempit
dadaku nyaris terbelah
perih melolong sengit
rinduku membuncah
merobek langit

kutitip puisi rindu
pada nyanyi angin sendu
agar hati tak kian pilu
berharap kaupun rindu

keangkuhanmu

tak kala hasratku membanjiri kalbu,
terasa nyanyian pilu menjerit,
merobek dinding perihku,
satu kata yang ingin aku teriakkan,
kau....terlalu.

Kususuri Ruang Cinta Dihatimu
Saat Raguku Mengerti
Arti Cinta Sesungguhnya
Kutahu Rasa Ini Telah Mendalam
Meski Tak Kau Balaskan
Cinta Yang Tulus Untukmu

Jiwaku Terhempas Dan Terjatuh
Saat Kau Singkirkan Semua
Rasaku Dari Hidupku
Ku Terluka

Berakhir Sudah Semua Cerita
Kini Ku Terbaring Dan
Terbenam Di Dalam Sepi
Kau Tinggalkanku

Ingin Aku …
Bunuh Keangkuhanmu Yang Telah Sakitiku
Andai Saja …
Tak Pernah Terjadi Kisah Seperti Ini
Aku Menyesalinya

Terlalu Menyakitkan Hatiku
Perih Dalam Kurasakan
Sungguh Kini Aku Terluka

Ingin Aku …
Bunuh Keangkuhanmu Yang Telah Sakitiku
Andai Saja …
Semua Cerita Dapat Berlalu Dan Pergi
Aku Mengharapkannya

pustaka hatiku

wahai malam..........
jangan kau redupkan sinar dihatinya
tuk slalu menjadi cahaya cinta dihatiku
ungkap segala gundah dan resah dalam jiwa
mekarkan bunga-bunga kerinduan dalam asmara

wahai sepi.........
jangan kau sembunyikan cintanya dariku
karna yang kuharap besar sayangnya kepadaku
bangunkan rindu yang resah dalam kalbu
usik lamunan di gelap asa yang tak mengaku

wahai dingin........
jangan kau bekukan kerinduan di antara kami
karna dia slalu hadir dalam mimpi-mimpi
getarkan dawai-dawai cinta dalam hati
nyanyikan desir angin di tiap sudut sepi

wahai kekasih......
berikan aku setangkai kelembutan jiwa
tuk mampu ungkap tirai-tirai asa tersisa
sampaikan ungkap jiwa dalam relung-relung rindu
kepadamu..........
wahai kekasih rinduku.......

pesan

Wahai insan dunia..
Taukah engkau akan sanksinya dikau..
Kepada cinta yang slalu disalahkan..
Kadang dikau katakan cinta itu buta..
Kadang dikau katakan cinta berbuntut luka..
Sadarkah dikau telah menghancurkan keagungannya?
Cinta tak pernah membutakan..
Cinta tak pernah mempermainkan..
Hanya dia..dia yang memalsukan cinta..
Mengatasnamakan cinta dalam segalanya..
Membutakan semua orang akan kepalsuannya..
Cinta menjadi seperti terbuang.
Cinta sudah tercoreng..
Hakekatnya terinjak..karena insan durhaka..
Sadarlah dikau para pencinta..
Lebih baik jangan mencinta .. jangan saja..
Bila engkau slalu menyalahkan cinta atas semua..
Cinta itu membahagiakan..
Karena mereka mempermainkannya..
Cinta menjadi seperti pecundang yang mempermainkan..
Padahal dia, yang menggunakan cinta..
Dia itulah bajingan semuanya...
Dia itulah pencoreng hakekat suci cinta...
Bukalah mata wahai manusia..
Sadarlah engkau..apa yang telah engkau perbuat..
Ingatlah pesan pujangga ini..
CInta punya hakekat yang sempurna..
Jangan ditambah lagi noda yang begitu banyak..
Cinta hakekatnya adalah rasa terkasih..
Cinta adalah pengorbanan dan kesetiaan..
Cinta adalah anugerah terindah dalam hidup...
Cinta adalah nafas dan warna dunia...
Hanya cinta saja yang paling agung..
Kekuatan ilahi yang tiada batasnya..
Tercurah dalam bentuk cinta.. cinta yang suci..
Yang berarti besar, bukan membawakan sengsara

Wahai insan dunia..
Taukah engkau akan sanksinya dikau..
Kepada cinta yang slalu disalahkan..
Kadang dikau katakan cinta itu buta..
Kadang dikau katakan cinta berbuntut luka..
Sadarkah dikau telah menghancurkan keagungannya?
Cinta tak pernah membutakan..
Cinta tak pernah mempermainkan..
Hanya dia..dia yang memalsukan cinta..
Mengatasnamakan cinta dalam segalanya..
Membutakan semua orang akan kepalsuannya..
Cinta menjadi seperti terbuang.
Cinta sudah tercoreng..
Hakekatnya terinjak..karena insan durhaka..
Sadarlah dikau para pencinta..
Lebih baik jangan mencinta .. jangan saja..
Bila engkau slalu menyalahkan cinta atas semua..
Cinta itu membahagiakan..
Karena mereka mempermainkannya..
Cinta menjadi seperti pecundang yang mempermainkan..
Padahal dia, yang menggunakan cinta..
Dia itulah bajingan semuanya...
Dia itulah pencoreng hakekat suci cinta...
Bukalah mata wahai manusia..
Sadarlah engkau..apa yang telah engkau perbuat..
Ingatlah pesan pujangga ini..
CInta punya hakekat yang sempurna..
Jangan ditambah lagi noda yang begitu banyak..
Cinta hakekatnya adalah rasa terkasih..
Cinta adalah pengorbanan dan kesetiaan..
Cinta adalah anugerah terindah dalam hidup...
Cinta adalah nafas dan warna dunia...
Hanya cinta saja yang paling agung..
Kekuatan ilahi yang tiada batasnya..
Tercurah dalam bentuk cinta.. cinta yang suci..
Yang berarti besar, bukan membawakan sengsara

sastra ke empat

Dahaga ini kian menyiksaku..
Kala kumelepas cinta..
Yang terkhianati dia...
Dia yang melepas semua cinta..
Dan memberikan hati pada yang lain..

Aku menangis..
Dan deraian air mata menghujani...
Ketegaanmu membuatku sakit...
Membuat sisi gelapku tampak lagi..
Penuh kehancuran dan retaklah hatiku..

Meranalah diriku dalam asmara..
Cintaku yang kujalin tlah musnah..
Dibakar oleh dia begitu saja..
Membuat segalannya kering..
Dan aku haus karena panasnya...

Kesedihan yang menggelutiku..
Terliput dalam berjuta kenangan..
Kata-kata mesra, dan perhatian..
Senyum dan tawanya...
Hanya bualan dan kepalsuan semata...

Kapankah kutemukan cinta sejati...
Kuingin bersihkan hatiku sementara..
Hingga kudapat kembali layak...
Memberi tempat pada yang lain..
Cintaku ini takkan kulepaskan..

kekasih,

Sayangku,
kenalilah musim hujan yang basah
dan kemarau yang meranggaskan daun-daun kering
di sepanjang hari dalam dua belas purnama
karena cintaku bersemi di dua musim

kenalilah gelisah angin di antara buluh-buluh bambu
yang meliuk ke kanan dan meliuk ke kiri
yang menggemerisik di antara sunyi
karena ada bisikan tentang gelisahku

ketika senja turun di bukit-bukit tak berpenghuni
ada rona yang dilukiskan pada latar langitnya
merah membara dan kadang-kadang lembayung
kenalilah warnanya yang disapukan dari rinduku

sayangku,
malam-malamku adalah catatan tentang cinta
dinginnya menghangatkan dan memberi aroma rasa
aku jejaki purnama yang tenggelam di antara awan
dan aku ingin terbenam bersama cinta yang kau bawa

asa-ku

Selalu dalam ingatku.
Bayangmu yang damaikan hatiku.
Semestinya kita bisa bersama.
Bersatu ikatkan rasa.
Karena sudah semestinya cinta.
Dapat menyatukan kita. Bila saja aku pergi.
Genggamlah hatiku.
Hingga tak urung ku berpaling Jauh darimu.
Kasihku… Sadarkah kau dengan inginku Kasihku…
Andaikan waktu tidakkan tertimpa puing maslah.
pasti ku kan bahagia dengan indahmu…

rinduku

satu naskah yang aku tahu,
satu nafas yang aku miliki,
satu asa yang aku harapkan,
penuhi dan tutup hasratku,
akanmu.......
kasih.. taukah kamu akan cintaku?
ku disini slalu merindu, slalu menanti
apakah kau tau btapa resah hatiku tanpa kau disampingku
kasih.. hanya kau yg dapat memberi cinta kepadaku
hanya kau yg dapat mencuri hatiku dan mlukai jiwaku
kasih.. apakah kau tau bahwa ku sangat mencintaimu? mengasihimu?
bagiku cintamu adalah hidupku

tanpa cinta lagi

Terukirkan batu…pualam…
Berceritakan…burung terbang…
Seperti….aku melayang dalam sangkar
Sebatas rendah saja aku bertengger

Dahan kayu yang terpotong tanpa cabang
Di sana aku bersimpuh lelah
Tak bisa keluar dari jerembabnya fana
Terkekang tanpa daya…
Amarah pun seraya sirna tanpa seberkas kata

Begitu lenyaplah sudah yang bersemayam di hati…
Tanpa cinta lagi
Aku bernafas…
Tanpa hingar bingar dunia lagi
Aku…menatap lemas
Tanpa berkelana jauh
Aku mencari…
Tak tersisa sekedar puing saja
Haus akan isyarat cinta yang gersang…

Berapa kilo harus didaki tanpa tali…
Melewati tebing curam ditelan oleh panasnya mentari…
Seberapa aku harus percaya pada…bisik cinta…
Yang aku tahu hanya sekedar dusta…

Tak bisa ku lihat…bagian belakang dari kepalaku…
Tak bisa ku julurkan satu tangan untuk melingkar di perutku…
Kedua mataku tak bisa melirik yang ada di lain tempat…
Kecuali sebatas pandanganku…

Hanya yakinku padamu…
Hanya kepekaan dalam batinku…
Hanya rindang dan subur cinta…bersemayam
Tapi aku tak memilikinya lagi…
Lenyap sudah yang ku genggam
Menembus sangkar…
Sangkar ini…membentengiku…
Tak kan bisa kuraih lagi

antara aku dan kau

Malam itu aku masih ingat.....
Kala kau memilihku menjadi sahabatmu...
Suka dan duka kita jalani.....
Tanpa batasan antara kita
Bagai air yang mengalir mengikis batu nan terjal...
Tak terasa kini batu karang itu pun makin menipis
tanpa ada kepastian kemana larinya sang kerikil...
Terhempas tanpa arti....

Waktu yang setia menanti dan menemani kita,
Suka dan duka waktu slalu bersama...
Tanpa kenal lelah menanti kita...

Kini batasan makin memudar seiring batu karang
Kini air makin bersorai memainkan perannya diantara kita....
Entah benar atau salah kita.....
Antara kita yang ada hanya cinta tanpa arti....
Biarlah waktu yang memvonis kepastian ini
Antara kau dan aku...

mawar merah

Merah mawar dalam taman
Elok nian menghias hati
Indah rupa peneduh jiwa
Rapi tertata disudut syurga
Amatlah indah sang mawar merah
Entah kemana harus ku cari
Rindu menusuk di dalam hati
Namun kini telah ku temukan
Alunan jiwa mawar merahku
Walau hilang engkau ditelan masa
Aku kan tetap s’lalu mencari
Tumpahan rindu dan kasih sayangku
Indah mawar dalam syurga

lelah

Lelah aku menikmati hidup ini
Hari demi hari ku tunggu kedatangannya
Menjemputku ke dunianya
Letih ku berjalan tanpa arah
Menyusuri liku kehidupan
Detik demi detik ku teteskan
Semua duka dan laraku
Kapan engkau jemput aku
Kapan aku bisa tenang
Lelah aku disini
Letih aku menunggu
Kau tak jua datang menjemput ku

jika sampai waktuku

setiap insan tanpa sadar
hanya menanti saatnya tiba
hanya sepi teman sejati
hanya amal teman setia
tanggalkan cinta
tanggalkan semua hiasan dunia
tak peduli rupamu
tak peduli hartamu
tak peduli derajatmu
bila telah tiba saat waktu menghampirimu
tak satupun ato siapapun
menolak juga menolongmu
maka sebelum tiba saatnya
rubahlah hidupmu selagi mummpu
berjalanlah selalu dengan iman
melangkahlah dengan keikhlasan
isi waktumu dengan amal kebajikkan
niscaya bila saatnya tiba
kau kan tersenyum
karena telah

BIMBANG

Kubenamkan segala tentangmu..
Baik tersirat dalam untai kata hingga wajahmu..
Terpercik harapan yang tak hinnga.
Terluku kelam menyayat jiwa..
Tersudut membisu tiada mampu..
Tak ucap kasih padamu..
Hingga ku harus terhapus darimu..
Tanpa dan tiada rindu..
Terpaan badai itu teramat dahsyat..
Hancurkan ribuan hasrat terpikat..
Dasar pecundang!
Terdampar hilang arang..
Bisikkan seraya padam..
Sekejap dalam hembusan..
Rasa sayang..
Serta kerinduan..